Zeni D Ningrum

Change your words you will change your world !



Kamu tau saat ini hujan yang mengguyur di kota kelahiran kita telah berhenti tapi sungguh hujan yang kamu tumpahkan di hatiku malam ini sama sekali tidak memberi tanda akan berhenti, bahkan kalau ini mimpi aku ingin segera bangun tapi sayangnya ini semua nyata, ini adalah kenyataan yang  ada tanpa sandiwara tanpa topeng darimu. Apakah selama ini aku benar-benar menjadi boneka bodohmu? Entahlah aku tak mengerti sama sekali apa yang kamu pikirkan.
Aku tak ingin mempercayai pesan singkatmu barusan. Mungkin aku tak lagi menghibur untuk dimainkan. Kamu bisa dengan mudahnya mengatakan itu, setelah seharian aku menunggu balasan dan ternyata balasan itu justru semakin meremukkan hatiku.
Apa kamu memang sekejam itu jika tanpa topeng? Apa itu dirimu yang sebenarnya? Malam ini aku benar-benar membuat mataku bengkak. Menguras semua air mata yang selama ini susah payah aku tahan hanya agar bisa tersenyum di depanmu. Aku tak mengerti apa alasanmu. Tapi sungguh kamu benar-benar memberiku pilihan yang sullit dengan pesan itu.
aku marah? Tidak lebih tepatnya kecewa. Aku bahkan bilang akan membencimu tapi sampai saat ini pun aku tak tau bagaimana cara untuk membencimu. Aku belum pernah melakukannya meskipun ini bukan pertama kalinya kamu meremukkan hatiku. Entahlah sihir macam apa yang membuatku kembali bisa memaafkanmu. Saat ini aku boleh saja mengatakan membencimu dan kata-kata menyakitkan lainnya tapi itu hanya semata-mata untuk mengurangi rasa sakit ini. Aku tak ingin lagi mendengar alasanmu yang semakin membuatku tak tau harus berbuat apa.
Kamu benar-benar pemain layang-layang yang ulung, kamu pandai menarik ulur benang itu. Tapi sayangnya kamu juga melakukannya padaku. Saat aku menjauh kamu akan begitu pandainya menarikku kembali. Namun saat aku berada pada titik terdekatmu kamu justru menjauhkanku dengan cara yang benar-benar membuatku ingin membunuhmu saat itu juga. Tentu saja aku tak pernah melakukannya.
Rasanya aku benar-benar ingin menamparmu saat ini, beruntung kamu saat ini tak ada di sini. Beruntung karena jarak ini kamu tak perlu mendapat hadiah dari kekecewaanku.
Sekarang apa yang ingin kamu lakukan? Apa yang ingin kamu lihat? Kamu ingin melihatku hancur?  Kamu ingin meihatku merengek padamu? Sungguh tak ada kedewasaan sama sekali jika itu benar yang kamu inginkan.  Apa yang membuatku begitu bodoh sehingga percaya padamu? Kamu bahkan mungkin tak tau apa itu artinya tanggung jawab. Dasar bodoh! Kamu selalu saja membuatku menangis.
Tulisan ini bukan untukmu jadi kamu tak perlu repot-repot untuk marah ataupun protes. Aku hanya merasa perlu melampiaskan kekecewaanku pada sesuatu. Kamu belum puas menyiksaku kan? Tak apa aku belum akan bunuh diri jadi kamu bisa melakukannya lagi nanti. Tapi setidaknya biarkan aku sediki menyembuhkan luka ini. Apa kamu keberatan?
Sejujurnya aku membenci diriku saat jauh darimu. Karena aku tak bisa lagi memakimu dan memanggilmu bodoh. Tapi malam ini kamu benar-benar membuatku ingin pergi sejauh mungkin darimu. Jarak ini bahkan tak cukup jauh dalam hal ini. Aku benci pertengkaran malam ini. Apakaha ini akan jadi akhir? Tak usah khawatir aku akan tetap mendoakan yang terbaik untukmu. Aku takkan mengutukmu. Selamat tidur bodoh...
#Pas banget denger lagunya Geisha_Lumpuhkanlah ingatanku... mantap! Bakal jadi malam yang penuh mimpi indah :p

0 komentar:

Posting Komentar