Zeni D Ningrum

Change your words you will change your world !



COSO
(Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission )

Coso merupakan sebuah inisiatif dari sektor swasta yang  independen dimana di dalamnya mempelajari faktor-faktor penyebab yang dapat menyebabkan kecurangan pelaporan keuangan.  COSO diselenggarakan pada tahun 1985 dengan membentuk "National Commission on Fraudulent Financial Reporting" atau dikenal juga dengan "The Treadway Commission". Komisi Nasional ini disponsori oleh lima asosiasi profesional utama yang berkantor pusat di Amerika Serikat : American Accounting Association (AAA) , American Institute Akuntan Publik (AICPA), Eksekutif Keuangan Internasional (FEI), The Institute of Internal Auditors (IIA), dan Asosiasi Nasional Akuntan sekarang Institut Akuntan Manajemen (IMA). Tujuan komisi ini adalah melakukan riset mengenai fraud dalam pelaporan keuangan (fraudulent on financial reporting) dan membuat rekomendasi-rekomendasi yang terkait dengannya untuk perusahaan publik, auditor independen, SEC, dan institusi pendidikan.
Coso sendiri bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap tiga bidang dasar yaitu : Enterprise Risk Management (ERM), pengendalian internal (Internal Control), dan pencegahan kecurangan laporan keuangan (Fraudulent Financial Reporting).
Pada laman ini akan membahas mengenai Framework  Internal Control yang diterbitkan oleh COSO pada tahun 1992. 
Menurut COSO, Pengendalian Internal adalah sebuah proses yang dihasilkan oleh DEwan Direktur, Manajemen, dan Personel lainnya, yang di desain untuk memberikan jaminan yang masuk akal yang memperhatikan tercapainya tujuan-tujuan dengan kategori sebagai berikut : 
  • Efektif dan efisiensi operasi
  • Terpercayanya (Reliability) Laporn Keuangan
  • Tunduk pada hukum dan aturan yang berlaku
·         
Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yang akan disajikan dalam gambar berikut :

1.      Monitoring
Monitoring di sini berarti pemantauan yang dilakukan berdasarkan pada dua prinsip utama yaitu melakukan evaluasi untuk mengetahui apakah komponen-komponen sistem internal kontrol berjalan secara efektif dan mengidentifikasi serta melaporkan adanya kelemahan dalam internal kontrol kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dan kepada jajaran direksi.

2.      Information and Communication
Informasi dan komunikasi disini dimaksudkan bahwa dalam perusahaan tersebut setiap informasi yang ada harus bisa dikomunikasikan dengan phak-pihak yang memang berkaitan dengan informasi tersebut, sehingga mereka mampu melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing. Informasi di sini tidak hanya berasal dari intern perusahaan tetapi juga dari eksternal perusahaan.

3.      Control Activities
Control Activities adalah kebijakan dari pihak manajemen dalam rangka melaksanakan pengendalian yang bermksud agar semua tindakan yang dijalankan telah sesuai dengan arahannya. Kegiatan- kegiatan yang termasuk dalam control activities meliputi :
  • Penyetujuan ( Approvals)
  • Otorisasi (Authorization)
  • Verifikasi (Verifications)
  • Rekonsiliasi (Reconciliations)
  • Review terhadap performa operasi (Reviews of Operating Performance)  
  • Keamanan terhadap Aset (Security of Assets)
  • Pemisahan tugas (Segregation of duties)

4.      Risk Assessment
Risk Assessment adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis resiko-resiko yang relevan dalam pencapaian tujuan, membentuk sebuah basis untuk menentukan bagaimana resiko dapat diatur. Karena kondisi ekonomi, industri, regulasi, dan operasi selalu berubah, maka diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi dan menghadapi resiko-resiko spesial atau tak terduga terkait dengan perubahan tersebut.

5.      Control Environment
Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi komponen Pengendalian Internal lainnya, dimana lingkungan pengendalian ini memberikan disiplin dan struktur. Faktor yang termasuk dalam  lingkungan pengendalian yaitu :
·         Integritas, nilai etika dan kemampuan orang-orang dalam entitas;
·         Filosofi manajemen dan Gaya Operasi;
·         Cara Manajemen untuk menentukan wewenang dan tanggung jawab, mengorganisasikan dan mengembangkan orang-orangnya;
·         Perhatian dan arahan yang diberikan dewan direksi.

Kelima komponen internal control di atas diterapkan dalam perusahaan pada setiap unit-unit dan aktivitas-aktivitas yang tentunya saling berkaitan. Kelima komponen internal control tersebutkan ditujukan untuk kegiatan operasional perusahaan setiap harinya, untuk pembuatan laporan keuangan dan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Di tahun 2004, COSO mengeluarkan report ‘Enterprise Risk Management – Integrated Framework’, sebagai pengembangan COSO framework di atas. Dijelaskan ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu:



1.      Internal Environment ( Lingkungan Internal )
Internal Environment merupakan hal yang paling berpengaruh dalam pengendalian internal ini. Lingkungan ini akan membentuk sikap dan perilaku orang-orang dalam perusahaan tersebut. Dalam lingkungan ini juga akan terbentuk pola atau cara berfikir orang-orang dalam perusahaan itu memandang suatu permasalahan atau resiko.



2.      Objective Setting ( Penentuan Tujuan )
Perusahaan dipastikan telah memiliki tujuan yang jelas sehingga mampu mengidentifikasi resiko-resiko dan hambatan yang mungkin timbul dalam  pencapaian tujuan tersebut. Dan diharapkan dari hasil identifikasi tersebut perusahaan akan mampu mengambil kebijakan untuk menghadapi resiko dan hambatan tersebut.

3.      Event Identification
Mengidentifikasi kejadian-kejadian yang diperkirakan akan terjadi dalam proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kejadian-kejadian yang ada diidentifikasi apakah menimbulkan pengaruh yang positif atau negatif bagi perusahaan.

4.      Risk Assessment ( Penilaian Resiko )
Menganalisis resiko-resiko yang ada atau diperkirakan ada sehingga nantinya bisa diambil langkah-langkah untuk mengelola resiko tersebut atau paling tidak meminimalisir segala kemungkinan resiko itu.

5.      Risk Response ( Merespon Resiko )
Cara pandang perusahaan terhadap resiko yang ada, tindakan apa yang harus dilaksanakan ketika menghadapi resiko tersebut. Apakah akan mengalihkan, mengurangi, menghindari ataupun menerima resiko tersebut.

6.      Control Activities
Pengendalian terhadap aktivitas yang dilakukan agar sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan dalam merespon resiko.

7.      Information and Communication
Informasi yang tersedia dalam perusahaan harus bisa terpercaya dan bisa dikomunikasikan dengan baik agar setiap orang dalam perusahaan bisa menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya.

8.      Monitoring
Setiap saat dilakukan pemantauan agar semua berjalan sesuai dengan prosedur sehinggga setiap aktivitas bisa berjalan secara efektif dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Pemantauan nantinya bisa dilakukan dengan modifikasi dan juga evaluasi.

Semua komponen pengendalian internal diatas dilaksanakan oleh semua pihak dalam perusahaan baik dari tingkat entitas, divisi-divisi, unit bisnis maupun unit-unit pembantu lainnya. Semua komponen itu nantinya dijalankan untuk mewujudkan tujuan yaitu menetapkan strategi, melakukan operasi perusahaan, melakukan pelaporan dan juga pengambilan keputusan.

1 komentar:

sangat bermanfaat gan, terima kasih atas infonya

Posting Komentar